yudiachmadriski
Saat pertama saya masuk di organisasi kampus, saya diberikan materi keorganisaian. Kata mereka, “Dengan berorganisasi kita secara tersendiri akan terdidik untuk berani bicara di depan.”. Memang tak salah. Karena di organisasi kemahasiswaan adalah tempat kita belajar menjadi pemimpin. Untuk menjadi pemimpin tentu kita harus pandai bicara, atau setidaknya berani bicara. Nah, saat ini saya berpikir. Ada satu pelajaran lain yang lupa ditanamkan saat saya di organsiasi tersebut. Yaitu, belajar mendengar. Ternyata dalam kehidupan sehari-hari kita sangat sukar memposisikan diri sebagai pendengar. Ada kalanya, ketika kita berada dalam satu kelompok, di mana teman-teman kita bicara tak habis-habisnya. Kita di situ seolah diajak hanya untuk menjadi pendengar budiman. Meski tidak ngamuk, dalam hati sedikit banyak kita akan jenuh juga. Namun bukan itu yang saya maksud belajar mendengar. Mendengar di sini adalah menjadi tong sampah bagi orang lain. Tong sampah? Iya tong sampah. Coba a...